Di sebuah pemberitahuan, idealnya bukan boleh terjumpa opini, namun, seringkali wartawan menyelipkan putusan melalui ajaran narasumbernya. Itu yang seringkali dimanfaatkan untuk mengarahkan pembaca untuk punya persepsi tertentu. Kita pantas lebih jeli mengenali tatkala membaca cerita di media cetak, on line, maupun TV, agar member tidak mudah terhasut sambil berita yang tak benar.

Dulu bagaimana merespon berita sebaiknya kita bukan terhasut ataupun ikut menaburkan berita yang bukan benar?

1. Baca semua isi beritanya, jangan seharga judul/headlinenya sekadar karena title memang diciptakan sedemikian bentuk untuk menggaet perhatian pembaca.

2. Lihat reputasi http://www.kubunetral.com serta kredibilitas pereka dan prasarana tempat cerita itu dimuat.

3. Mencocokkan topik cerita sejenis yang beberapa prasarana lain dengan sudut tekur yang tidak sama.

4. Uraian ke orang-orang terdekat yang terpercaya & memiliki informasi luas, punca, atau langsung ke penulis berita mereka mengenai kebenarannya.

Tips mengatakan berita online:

1. Kalau kamu mengucapkan berita tatkala media online: baca topik terkait daripada berbagai sumber yang berbeda.

2. Lamun kamu membaca tulisan dalam facebook, twitter, path, wordpress, blogspot, ataupun media batang tubuh lainnya: jangan percaya 100% ya, telisik lebih tersendiri dengan melihat apakah tulisan tersebut menjerembapkan sumber beritanya, siapa yang menulis/memublikasikan, dan kemudian kontrol lagi ke sumber beritanya.

3. Kalau kamu mengucapkan kultwit / twit yang mencantumkan link berita: kontrol apakah akunnya anonim, apakah avatarnya telur, apakah followernya hanya segelintir dan telur juga, lamun iya…kemungkinan luas kultwit serta link cerita tersebut bukan bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Sadio-Mané-Berita-bola-United-Relakan-Pedro-demi-Winger-Southampton-Judi-Bola-Online3.jpg

Ayo, jadi pembaca berita yang kritis supaya bisa sebagai sumber informasi yang bisa dipercaya untuk orang2 sekitar kalian.